Kompresor AC Mobil Hemat BBM - autobild.co.id : situs berita otomotif & tes mobil
" Specialist Ac Mobil "
WorkShop - Jakarta Timur ( Klender )
Rukan Duren Sawit Center
Jl.Dermaga Raya No:8 b
Jakarta Timur
( samping Pasar Otomotif Klender )
Another Contact
Service Ac Mobil - GreenOTO
Bengkel Ac Mobil - GreenOTO
Ym: Hendra_twin@yahoo.com
Fb : www.facebook.com/GreenOTO
www.GreenOTO.Net
Pin BB :xxx
www.GreenOTO.co.id
email : hendra.greenway@gmail.com
Hp/WA/Line: 081947336929
Work Shop : 021-86611342
hp murah meriah : 021-92405888
Kompresor AC Mobil Hemat BBM
By : Ivan Hermawan
AC (Air Conditioner) merupakan sebuah sistem pengatur suhu udara di dalam ruangan kabin mobil. Definisi tersebut merupakan rangkuman sederhana dari keseluruhan pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah sistem kompleks bernama AC.
Pengoperasian AC di dalam mobil pun sengaja dibuat sederhana oleh para produsen mobil agar penggunanya bisa dengan mudah mendapatkan kondisi suhu udara yang diinginkan. Umumnya AC dioperasikan lewat 2 tombol. Tombol pertama mengatur besarnya hembusan angin. Dan tombol kedua berfungsi mengatur tingkat suhu udara.
Menurut Section Manager Technical Service Departement, PT Denso Sales Indonesia, Wahyu Hadi, suhu udara yang diinginkan bisa direalisasikan karena adanya sirkulasi refrigerant yang dikerjakan oleh sebuah sistem AC.
Sistem tersebut terdiri dari beberapa komponen utama yakni, kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, dryer, dan blower. Kali ini kami akan membahas secara spesifik mengenai kompresor.
Kompresor layaknya jantung dalam sebuah sistem AC. Ia bertugas mensirkulasikan atau memompa refrigerant dari kondensor ke evaporator sekaligus mengkompresinya. Sederhananya, ia adalah pemompa refrigerant di seluruh kesatuan sistem AC. Meski ia merupakan bagian penting, namun ditegaskan Wahyu, bukan berarti kompresor merupakan satu-satunya yang harus diperhatikan dalam sistem AC. Lantaran seluruh komponen merupakan kesatuan sistem yang tak dapat dipisahkan dan memiliki kewajiban penting masing-masing.
Agar kompresor dapat bekerja, ia memerlukan putaran mesin yang terkoneksi via belt. Otomatis, beban kerja mesin akan bertambah seiring kompresor AC bekerja. Wajar bila produsen mobil terus mencari kompresor AC yang memiliki beban kerja seringan mungkin agar tidak terlalu membebani mesin. Alhasil, teknologi kompresor pun terus berkembang untuk menciptakan friksi (gesekan) seminim mungkin - menggunakan single belt untuk memutar beragam komponen di mesin merupakan salah satu usaha produsen mobil untuk mengurangi friksi di mesin.
Sedangkan pada mobil-mobil bermesin Hybrid yang mengkombinasikan mesin pembakaran internal dan motor listrik, kompresor AC akan mengambil daya dari motor listrik untuk menggerakkan komponennya.
Pengoperasian AC di dalam mobil pun sengaja dibuat sederhana oleh para produsen mobil agar penggunanya bisa dengan mudah mendapatkan kondisi suhu udara yang diinginkan. Umumnya AC dioperasikan lewat 2 tombol. Tombol pertama mengatur besarnya hembusan angin. Dan tombol kedua berfungsi mengatur tingkat suhu udara.
Menurut Section Manager Technical Service Departement, PT Denso Sales Indonesia, Wahyu Hadi, suhu udara yang diinginkan bisa direalisasikan karena adanya sirkulasi refrigerant yang dikerjakan oleh sebuah sistem AC.
Sistem tersebut terdiri dari beberapa komponen utama yakni, kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, dryer, dan blower. Kali ini kami akan membahas secara spesifik mengenai kompresor.
Kompresor layaknya jantung dalam sebuah sistem AC. Ia bertugas mensirkulasikan atau memompa refrigerant dari kondensor ke evaporator sekaligus mengkompresinya. Sederhananya, ia adalah pemompa refrigerant di seluruh kesatuan sistem AC. Meski ia merupakan bagian penting, namun ditegaskan Wahyu, bukan berarti kompresor merupakan satu-satunya yang harus diperhatikan dalam sistem AC. Lantaran seluruh komponen merupakan kesatuan sistem yang tak dapat dipisahkan dan memiliki kewajiban penting masing-masing.
Agar kompresor dapat bekerja, ia memerlukan putaran mesin yang terkoneksi via belt. Otomatis, beban kerja mesin akan bertambah seiring kompresor AC bekerja. Wajar bila produsen mobil terus mencari kompresor AC yang memiliki beban kerja seringan mungkin agar tidak terlalu membebani mesin. Alhasil, teknologi kompresor pun terus berkembang untuk menciptakan friksi (gesekan) seminim mungkin - menggunakan single belt untuk memutar beragam komponen di mesin merupakan salah satu usaha produsen mobil untuk mengurangi friksi di mesin.
Sedangkan pada mobil-mobil bermesin Hybrid yang mengkombinasikan mesin pembakaran internal dan motor listrik, kompresor AC akan mengambil daya dari motor listrik untuk menggerakkan komponennya.
Kompresor Variable Capacity Swash Plate Kompresor ini merupakan pengembangan dari kompresor Swash Plate. Secara umum, konstruksi kedua kompresor ini sama, namun pada kompresor ini, terdapat katup yang bertugas mengatur sudut kemiringan swash plate. Perbedaan kemiringan akan menentukan besarnya tekanan yang dihasilkan oleh piston untuk melakukan kompresi. Kompresor jenis ini umumnya disematkan di mobil-mobil kelas menengah ke atas seperti Toyota Camry, BMW Seri 3-5-7, MINI Cooper, dan lain-lain. | Kompresor Wobble Plate Konstruksinya agak mirip dengan swash plate, dimana terdapat piringan yang menggerakkan piston-piston. Namun berbeda dengan swash plate piringannya bergerak memutar dan maju mundur, wobble plate bergerak seperti mematuk tanpa adanya gerakan memutar. Kompresor jenis ini umumnya digunakan pada truk lantaran getaran kompresor yang sangat tinggi sehingga mengurangi kenyamanan jika disematkan pada kendaraan pribadi. |
Kompresor Fixed Capacity Swash Plate Ini merupakan kompresor yang paling banyak disematkan oleh para pabrikan untuk digunakan di berbagai macam kendaraan. Sering disebut sebagai ‘kompresor piston.‘ Konstruksi utamanya terdiri dari piringan swash yang ber-rotasi dan bergerak maju-mundur.Gerakan maju mundur itulah yang menggerakkan piston-piston untuk memberikan kompresi. Konstruksinya yang sederhana namun bisa memberikan kompresi yang sesuai agar refrigerant dapat tersirkulasi dengan baik di seluruh sistem membuatnya mampu disesuaikan dalam berbagai ukuran. Penggunaannya mulai dari mobil kecil hingga minibus. Seperti Kia Rio, Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, dan lain-lain. |
Kompresor Scroll Type
Kompresor ini memiliki konstruksi yang unik, ia tidak menggunakan piston ataupun piringan untuk memompa refrigerant. Ia malahan menggunakan gulungan pelat yang bergerak secara simultan untuk memompa dan mengompres refrigerant. Gulungan pelatnya membentuk garis lingkaran yang makin mengecil. di dalam gulungan itulah refrigerant akan mengalir dan dipampatkan. Kompresor jenis ini dapat ditemukan pada mobil hybrid dan mobil kompak berkapasitas mesin kecil seperti smart, Peugeot 107, dan lain-lain. |
Kompresor Rotari Saat dibedah, kompresor ini sekilas seperti roda, namun ia bekerja dengan bilah kipas yang dapat naik turun sesuai dengan posisi putarannya untuk memampatkan refrigerant. Kompresor jenis ini biasa digunakan pada kendaraan pribadi berdimensi kecil seperti Honda Genio, Honda Jazz, dan Toyota Starlet (JDM). | Kompresor Toraks/ Reciprocating Compressor Kompresor ini umumnya digunakan oleh bus yang mengangkut banyak penumpang. Agar dapat mensirkulasikan jumlah refrigerant untuk mengkondisikan suhu di ruang kabin bus yang sangat besar, maka kompresor berdimensi besar inilah yang dibutuhkan. Konstruksinya seperti sebuah mesin mobil, dengan silinder berkonstruksi "W" yang digerakkan oleh crankshaft yang mendapat putaran dari puli. |
GreenOTO
" Specialist Ac Mobil "
WorkShop - Jakarta Timur ( Klender )
Rukan Duren Sawit Center
Jl.Dermaga Raya No:8 b
Jakarta Timur
( samping Pasar Otomotif Klender )
Another Contact
Service Ac Mobil - GreenOTO
Bengkel Ac Mobil - GreenOTO
Ym: Hendra_twin@yahoo.com
Fb : www.facebook.com/GreenOTO
www.GreenOTO.Net
Pin BB :xxx
www.GreenOTO.co.id
email : hendra.greenway@gmail.com
Hp/WA/Line: 081947336929
Work Shop : 021-86611342
hp murah meriah : 021-92405888
Kompresor AC Mobil Hemat BBM - autobild.co.id : situs berita otomotif & tes mobil - GreenOTO
Reviewed by GreenOTO
on
3:07:00 PM
Rating:
Tidak ada komentar: